Langsung ke konten utama

[Chapter] Beautiful Gift Chap.6





Title: The Most Beautiful Gift
Author: NaNa Jji
Length: Chaptered
Genre: Romance, family, friendship, hurt
Main Casts:
Kim Soo Jin (OC) || Kim Myung Soo (INFINITE)
Support Casts:
Park Cho Rong (A Pink) || Nam Joo Hyun (OC) || Park Shin Ah (OC) || Park So Hyun (OC) || Park Chan Yeol (EXO-K)

Previous Chap:
1, 2, 3, 4, 5 




“Aku didak engadakan hal idu!!!” So Hyun berteriak kearah Joo Hyun dengan mulut yang masih dipenuhi roti. Seluruh kantin masih menatap kearah mereka dan suasana menjadi hening.
Shin Ah berdiri lalu melambai-lambaikan tangannya mencoba untuk mengkonfirmasi bahwa tidak terjadi apa-apa. Soo Jin dan Myung Soo hanya saling menatap satu sama lain. Di otak mereka berpikir,Apa yang sedang mereka bicarakan???
Terlihat beberapa siswi sedang berbisik-bisik. Sepertinya Myung Soo telah menjadi siswa populer di sekolah itu padahal baru beberapa hari ia menjadi siswa disana. Wajah tampan dan kepintaran diatas rata-rata membuatnya semakin cepat menjadi buah bibir di sekolah itu.
Tatapan sinispun akhirnya tertuju pada Soo Jin. Soo Jin yang hanya seorang siswi biasa bukan siswi populer tentu mengundang penasaran yeoja-yeoja itu.
Merasa Soo Jin di pandangi seperti itu, Myung Soo langsung menarik Soo Jin pergi dari kantin. Tanpa melawan, Soo Jin terus mengikuti Myung Soo.

~~~***~~~

“Waaahh~ sepertinya oppa punya banyak fans, ya??” Soo Jin mencoba memecah keheningan sejak mereka duduk di taman itu. Tempat dan bangku yang sama dengan yang mereka kunjungi kemarin.
“Itu tak perlu dibanggakan, semakin lama semuanya akan berlalu~” Myung Soo menjawab dengan bijak.
Hening kembali~
“Aku menyukaimu...” ucap Myung Soo dengan penuh ketulusan. Soo Jin terkesiap, namun ia berusaha untuk tenang,  ia pun bingung harus menjawab apa.
Tak ada suara yang keluar dari mulut Soo Jin. Myung Soo menyesal telah mengatakan hal itu tanpa berpikir resikonya. Soo Jin merasa bahwa ini semua salah, ia berharap ini hanya mimpi. Namun ketika ia membuka mata, semuanya masih sama, tak ada yang berbeda. Dan ia sadar bahwa ini bukan mimpi.
“Mian..aku harus pergi sekarang~” Soo Jin bangkit dari duduknya.
“Mianhae~” Myung Soo menahan tangan Soo Jin. Soo Jin pun tak ingin melawan, ia tetap pada posisinya yang kini membelakangi Myung Soo.
“Kau tak harus menjawabnya sekarang.
“Maaf. Aku tak bisa,” potong Soo Jin cepat. Mendengar jawaban Soo Jin, Myung Soo langsung melepas genggamannya dari tangan itu. Dan Soo Jin pun pergi dengan penuh kebingungan. Myung Soo hanya menunduk penuh penyesalan dan melihat punggung Soo Jin yang semakin menjauh hingga tak terlihat lagi.

~~~***~~~

“Soo Jin-ah~ kenapa aku tak pernah melihat Myung Soo oppa ya??” So Hyun bertanya dengan polos dan langsung saja kakinya diinjak oleh Joo Hyun.
“Kau itu! Apa kau tidak tahu mereka sedang ada masalah?” bisik Shin Ah pada So Hyun. Raut muka So Hyun langsung berubah ketika mendengar ucapan Shin Ah.
“Kenapa bisa?” So Hyun malah bertanya dengan suara keras dan sekali lagi harus mendapatkan rasa sakit karena kakinya diinjak oleh Shin Ah dan Joo Hyun.
“Sudahlah,, itu bukan salahnya. Memang seharusnya dia tahu kan?” Soo Jin akhirnya angkat bicara. Dan ia pun mulai menceritakan kejadian 3 hari lalu itu.
“Ya! Kenapa kau tidak menerimanya saja, hm??” tanya So Hyun setelah Soo Jin selesai bercerita. Namun kali ini bukan injakan kaki yang So Hyun dapat, tapi jitakan indah telah mendarat di keningnya.
“Sudahlah..kali ini aku tidak ikut campur. Kuserahkan pada kalian saja. Aku pergi.” Soo Jin berjalan keluar kelas. Shin Ah dan Joo Hyun hanya menatap garang kearah So Hyun.
“Kau urus dia..aku pergi sebentar.” Joo Hyun memberi isyarat kepada Shin Ah.

~~~***~~~

“Soo Jin-ah~” Joo Hyun menatap mata Soo Jin lekat-lekat. Terlihat raut kesedihan di matanya. Joo Hyun sungguh tak bisa melihat sahabatnya sedih seperti ini. Diantara mereka berempat, Soo Jin dan Joo Hyun lah yang paling dekat, karena mereka memiliki banyak sekali kesamaan. Jadi, apapun yang dirasakan Soo Jin, Joo Hyun juga tahu bagaimana rasanya dan begitu sebaliknya.
“Aku sangat tahu dirimu. Jadi, tolonglah untuk mempertimbangkan apa yang akan aku katakan nanti..” Joo Hyun memulai pembicaraan dengan sangat hati-hati. Soo Jin mulai memperhatikan Joo Hyun.
Suasana yang tepat’ pikir Joo Hyun. Mereka sedang berada di atap gedung tempat dulu Soo Jin dan Jong Dae sering bertemu. Soo Jin duduk sambil memeluk kakinya dan bersandar ditembok, lalu Joo Hyun pun ikut duduk seperti itu.
“Aku tahu, mungkin ini berat untuk mu..Tapi, cobalah kau berpikir. Hidupmu tak hanya sampai disini. Cobalah, kau buka perlahan-lahan hatimu untuk orang lain. Myung Soo oppa orang yang baik.
Joo Hyun berhenti untuk mengambil nafas, lalu melanjutkan ucapannya lagi. “Dan dia mencintaimu.Kata-kata itu keluar dari mulut Joo Hyun penuh dengan penekanan.
“Tapi, Joo−“
“Aku tahu kau bisa. Aku selalu ada bersamamu, begitupun dengan Shin Ah, So Hyun, Cho Rong eonni, dan banyak orang yang menyayangimu, tak terkecuali Jong Dae oppa yang selalu menyertaimu… Percaya padaku.
Joo Hyun menepuk pundak Soo Jin dan bangkit dari duduknya. “Cobalah...atau tak akan sama sekali.Setelah mengucapkan itu Joo Hyun langsung pergi meninggalkan Soo Jin sendirian.

~~~***~~~

“Huft~~” Soo Jin menghempaskan dirinya di bangku taman. Pulang dari sekolah ia langsung melangkahkan kakinya ke taman ini−taman areal apartementnya.
“Hmm..sepertinya seorang sedang bersedih hingga langit menjadi mendung seperti ini..” Myung Soo berbicara sambil duduk di samping Soo Jin, sontak membuat yeoja itu terkejut. Myung Soo terus menatap lurus kedepan tanpa menghiraukan Soo Jin dengan ekspresi kaget di sebelahnya.
Soo Jin menatap Myung Soo penuh kebingungan. Entah kenapa ia merasa sangat senang melihat namja ini. Ia memperhatikan setiap lekuk wajah Myung Soo. Ia rindu dengan wajah ini. ‘Apa yang kau pikirkan Soo Jin-ah?? Ani! Ani!’ Soo Jin tersadar dari lamunannya dan langsung menundukan kepalanya.
“Waeyo?” Myung Soo kini telah mengarahkan kepalanya kearah Soo Jin. “Aniya..” ucap Soo Jin masih menunduk. Myung Soo hendak menatap lurus kedepan hingga akhirnya Soo Jin bertanya. “Oppa kemana saja?”
“Kau merindukanku, hm?” Myung Soo tersenyum sambil mengacak rambut Soo Jin.
“Ne..” jawab Soo Jin gamblang.
“Mwo?” Myung Soo terkaget mendengar itu. Ia tak menyangka bahwa jawaban itulah yang akan keluar dari mulut Soo Jin.
“Setelah aku pikirkan..mungkin tak ada salahnya jika aku berusaha mencoba..” Myung Soo sempat tak mengerti dengan ucapan Soo Jin, hingga beberapa detik ia mencermati kata demi kata, akhirnya ia mengerti.
“Jinjja?!” Myung Soo bertanya dengan semangat. Soo Jin hanya mengangguk sambil tersenyum. Dengan semangat dan senyum yang tak lepas dari wajahnya, Myung Soo mengacak-ngacak rambut Soo Jin dan berlari menjauh.
“Oppa!!” seru Soo Jin lalu berlari mengejar Myung Soo. Mereka berdua akhirnya saling mengejar satu sama lain di taman itu.
“Aku lelah oppa..” Soo Jin memegangi lututnya. Dilihatnya kini sebuah sepatu tengah berada di hadapannya, iapun mendongak.
Myung Soo tersenyum kearah Soo Jin, begitupun dengan Soo Jin yang tersenyum sangat manis. Mereka saling menatap satu sama lain. Desir perasaan yang berbeda mereka rasakan. Detak jantung mereka semakin cepat, gugup. Tapi mereka merasa sangat nyaman.
Butir-butiran salju tiba-tiba turun dan hinggap di atas permukaan. Rambut dan pakaian Soo Jin serta Myung Soo menjadi tempat bersandar salju-salju tersebut, tapi mereka tetap terpaku disana. Terpaku pada perasaan yang kini memenuhi benak mereka.

~~~***~~~

“Oppa! Aku ingin bercerita padamu!” Soo Jin berjalan dengan sedikit berloncat-loncat.
“Sudah kuduga. Sejak tadi aku sudah curiga melihatmu tersenyum sampai seolah rahangmu akan lepas! Hahaha!!” Chan Yeol tertawa dengan sangat lepas, tak menghiraukan sekeliling yang sedang memperhatikan mereka berdua.
“Oppa!! Aku serius!” Soo Jin menghentakkan kakinya dan berhenti berjalan. Senyum Chan Yeol mengembang. Sungguh, ia sangat senang melihat Soo Jin bisa kembali ceria seperti dulu dan melupakan masalah tentang Jong Dae.
“Waeyo, Jinie-ah?? Hmm?” Chan Yeol mendekati Soo Jin, mecoba untuk membujuknya. “Oppa!!” teriak Soo Jin kembali riang. “Aku..baru saja menjadi....yeojachingu seseorang...” ucap Soo Jin malu-malu.
“Mwo?!” Chan Yeol terkaget, namun ia berusaha untuk terlihat sedatar-datarnya. Soo Jin mengangguk semangat dan masih dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajah cantiknya.
“Nugu??” tanya Chan Yeol hati-hati.
“Hmm... Myung Soo oppa!” jawab Soo Jin riang.
“Hmm? Nugu?!” Chan Yeol menatap Soo Jin tajam. Berharap apa yang ia dengar salah.
“Kim Myung Soo! Itu nama namja-ku, oppa kenal??”
Deg! Ternyata apa yang Chan Yeol dengar tidak salah. Memang itu orang yang sedang mereka bicarakan sekarang. Raut wajah Chan Yeol langsung berubah. Senyumnya memudar.
“Oppa..oppa kenal?” tanya Soo Jin sekali lagi. Chan Yeol pun tersadar. “Hmm? Sepertinya aku harus pergi sekarang!” tanpa menunggu jawaban dari Soo Jin, ia langsung berlari begitu saja meninggalkan Soo Jin sendirian.
Kebingungan kini meliputi Soo Jin. ‘Ada apa dengan Chan Yeol oppa? Apa ada yang aneh dari Myung Soo oppa??’pikir Soo Jin. Setapak demi setapak kakinya melangkah di trotoar ini. Tadi untuk pertama kalinya ia pulang sekolah bersama Chan Yeol lagi. Sejak kejadian itu ia tak pernah melihat Chan Yeol atau memang hanya dirinya yang terlalu menutup diri?
Tiit! Tiit!! Bunyi klakson mobil mengagetkan Soo Jin. Sebuah mobil sport berhenti di samping trotoar tempatnya berjalan. Soo Jin terus melangkahkan kakinya tanpa menghiraukan mobil itu.
Tiiitt! Tiiittt! Suara klakson mobil itu kembali terdengar, namun kini lebih panjang dan nyaring. Soo Jin dengan kesal membalikkan badannya untuk melihat mobil tersebut.
Seseorang melambaikan tangannya ketika Soo Jin berbalik−Myung Soo−namja di dalam mobil tersebut.
“Oppa!!! Tumben?” Soo Jin berjalan mendekati Myung Soo dengan kesal lalu masuk kedalam mobil setelah Myung Soo memberinya kode untuk masuk.
“Oppa ingin mengajakmu kesuatu tempat..” Myung Soo menjawab dengan riang.
“Eodiga?” Soo Jin bertanya di depan pintu mobil Myung Soo.
“Ssstt..!” Myung Soo menaruh telunjuk di depan bibirnya dan memberi kode Soo Jin untuk masuk kedalam mobil.
“Kenapa oppa harus membunyikan klakson seperti itu?!” komentar Soo Jin dengan kesal setelah ia duduk di samping Myung Soo. “Kan bisa dengan memanggil namaku saja..” lanjut Soo Jin.
“Oh ya?? Tapi sayang aku sudah melakukannya...” Myung Soo berpura-pura kecewa.
“Oh? Jinjjayo?? Aku tak mendengarnya!” Soo Jin terlonjak kaget dan memasang wajah bersalah.
“Makanya..jangan memikirkanku terus seperti itu~” Myung Soo berkata dengan geernya.
“Siapa yang memikirkan oppa!” elak Soo Jin setengah bohong.
“Jeongmal?? Tapi kenapa mukamu merah begitu..??” Myung Soo kembali menggoda Soo Jin.
“Hmm..eemmm...itu, itu karena tadi cuaca di luar sangat panas! Ye. Panaassss sekaliii!!” Soo Jin mengipas-ngipaskan tangannya seolah ia benar-benar kepanasan. Myung Soo hanya terkekeh melihatnya.
“Oppa? Waeyo??” tanya Soo Jin setelah beberapa lama Myung Soo menatap kearahnya. “Hmm, ani. Cuma..itu! Di wajahmu ada coretan pulpen!” Myung Soo berbohong.
Namun kepolosan Soo Jin membuatnya tak mengetahui kebohongan itu. Ia tetap saja menggosok-gosokan tangan di wajahnya dan beberapa kali bertanya pada Myung Soo apakah coretan itu sudah hilang. Myung Soo hanya bisa tertawa melihat tingkah Soo Jin.
Myung Soo selalu merasa hal ini bila di dekat Soo Jin. Nyaman. Ia merasa sangat senang ketika Soo Jin bersikap manja padanya. Dan Myung Soo tahu, inilah perasaan itu. Perasaan yang orang-orang sulit mendapatnya, karena dunia ini telah dipenuhi dengan kepalsuan. Perasaan yang selama ini belum pernah ia temui bahkan ia rasakan, hingga ia berada disini. Bersama Soo Jin. Semua itu seakan bisa mengubah hidupnya yang seperti garis lurus. Apa yang ia ingin, selalu berjalan dan terkabulkan dengan mudah. Pintar, tampan, kaya, teman, semua itu membuat hidupnya mudah-mudah saja. Ditambah lagi kehadiran Soo Jin disisinya. Sempurna. Ya, sejauh ini hidupnya memang sempurna.
“Oppaaaa!!!!!” teriakan Soo Jin membangunkan Myung Soo dari lamunannya. Di depannya seekor anak anjing tengah melintas. Dengan cepat Myung Soo membanting setirnya.

BRAAKKK!!!


_~*To Be Continued*~_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Vignette] Only Hope

Title:  Only Hope Scriptwriter: NanaJji (@nana.novita) Cast(s): Jeon Jungkook [BTS] || Kim Soojin [OC] || Park Yooji [OC] || Kim Yugyeom [GOT7] || Kim Namjoon [BTS] Genre: Romance. Friendship. Hurt. Duration: Vignette Rating: Teen Summary: Salahku yang terlalu berharap padamu

[Oneshot] Brother and Sister Complex

  Title: Brother and Sister Complex Author: Na n aJji (@nana.novita) Length: Oneshot Genre: Romance, family, friendship Main Casts: Kim Myung Soo (INFINITE) || Kim Soo Jin (OC) Rating: PG-15 Summary: Seperti sebuah napza. Berawal dari sebuah kebersamaan, hingga akhirnya membuatnya menjadi candu.

[Vignette] Biscuit

Title: BISCUIT Scriptwriter: NanaJji (@nana.novita) Cast(s): Oh Sehun [EXO] || Kim Soojin [OC] || Kim Jongin [EXO] Genre: Comedy. Friendship. Duration: Vignette Rating: G Summary: Haruskah ia memberitahu Soojin tentang apa yang ingin ia beli? . “ Oppa sungguh ingin membeli itu?” tanya Soojin tak percaya. Sehun hanya dapat mengangguk dengan polos. . . .