Langsung ke konten utama

[Chapter] Beautiful Gift Chap.5




Title: The Most Beautiful Gift
Author: NaNa Jji
Length: Chaptered
Genre: Romance, family, friendship, hurt
Main Casts:
Kim Soo Jin (OC) || ???
Support Casts:
Park Cho Rong (A Pink) || Nam Joo Hyun (OC) || Park Shin Ah (OC) || Park So Hyun (OC) || Byun Baek Hyun (EXO-K)

Previous Chap:
1, 2, 3, 4 

AUTHOR POV
“Ya! Kau ini lama sekali?” seru Baek Hyun sambil menepuk pundak namja itu. “Hei! Kenapa bajumu basah begini? Hmmm...bau cola lagi,” lanjut Baek Hyun sambil mengendus baju temannya.
“Tadi ada orang yang menendang kaleng hingga mengenaiku,” ucapnya sambil mengibas-ngibaskan kedua tangan di bajunya.
Deg! Ternyata dugaan Soo Jin benar.
“Jadi ini namja yang kau tendangi kaleng minuman itu, Soo Jin-ah?” ucap Shin Ah polos tanpa menyadari bahwa sedaritadi Soo Jin sudah berbalik badan dan menundukkan kepalanya malu.

~~~***~~~

“Mianhae~~” ucap Soo Jin yang terus menundukan kepalanya sejak perjalanan dimulai.
“Untuk apa?” tanya namja itu polos−senang melihat ekspresi bersalah Soo Jin.
“Karena tadi aku−“
“Sudahlah, sudah berapa kali kau mengatakan hal itu. Kupingku sampai panas dibuatnya,” potong namja itu. Kini ia tersenyum lebar yang akhirnya berhasil menenangkan hati Soo Jin. Soo Jin pun membalas dengan senyum manisnya.
Mereka kini sedang berjalan-jalan mengitari sekolah mereka setelah tadi Baek Hyun menyuruh Soo Jin untuk mengantarkan namja itu berkeliling sekolah mereka. Wilayah ini memang menjadi satu. Dari TK hingga perguruan tinggi berada di satu kompleks sekolah ini. Namja itu hanya bisa memandang takjub sekolah ini−karena ia adalah murid baru.
“Kau haus?” tanya namja itu setelah setengah jam mereka berkeliling. Soo Jin hanya mengangguk polos. Jujur saja sedaritadi ia sangat haus karena harus berlari menghindari namja ini, tapi usahanya ternyata sia-sia. Akhirnya takdir mempertemukan mereka juga.
“Kenapa minumannya belum keluar juga?!” namja itu mengetuk-ngetuk box minuman setelah beberapa menit minumannya tak kunjung keluar.
“Hmm....” Soo Jin berpikir sejenak. “Ya! So Hyun-ah!” panggil Soo Jin begitu melihat So Hyun lewat. “Ternyata mantraku berhasil! Bantu aku~” ucap Soo Jin dengan tampang memelas sambil melirik box minuman ketika So Hyun sudah berada disana.
“Tentu saja, aku kan seperti malaikat,” ucap So Hyun sambil mengangkat lengan bajunya−mengambil ancang-ancang.
“Itu karena aku menyebut namamu tiga kali..” merong Soo Jin kearah So Hyun.
So Hyun tak menghiraukan Soo Jin, dengan penuh ancang-ancang iapun mendobrak box minuman itu. Dua buah kaleng soda pun akhirnya keluar dari box itu. Sorakan Soo Jin dan namja itu menggema di tempat tersebut.
“Kamsahamnida! Kamsahamnida!!” So Hyun menundukan kepala lalu melambai-lambaikan tangan layaknya seorang penyanyi di atas panggung.
“Sudah, lupakan~” Soo Jin berhenti tepuk tangan dan menatap So Hyun datar seolah-olah tak ada kejadian apa sebelumnya.
“Aku pergi,” pamit So Hyun lalu pergi begitu saja.
“Dia temanmu?” tanya namja itu. 
“Bukan” jawab Soo Jin yang masih menatap punggung So Hyun yang semakin menjauh. Namja itu menatap Soo Jin bingung. Seakan bisa membaca pikiran namja itu, Soo Jin berbalik lalu berkata, “Dia sahabatku.” Senyuman mengembang di wajah cantiknya membuat namja di hadapannya sedikit terpaku.
“Selanjutnya, kita mau kemana?” tanya Soo Jin menyadarkan namja itu.
“Emm..mm..itu..kita istirahat saja dulu,” jawab namja itu tergagap karena tersadar ia telah memandangi Soo Jin beberapa lama.
“Kau tidak mengingatku sama sekali?” tanya namja itu menghancurkan keheningan. Kini mereka berdua sedang duduk di bangku taman bermain milik kawasan TK. Soo Jin mengalihkan tatapannya kearah namja itu dan menatap penuh kebingungan.
“Jadi kau tak ingat sama sekali?” namja itu kini menatap Soo Jin.
“Mungkin, hanya merasa sedikit familiar?” Soo Jin menjawab dengan ragu.
“Sudahlah, lupakan..” namja itu menutup pembicaraan mereka lalu kembali menatap dua orang anak kecil yang sedang bermain pasir. Soo Jin tak mau berdebat dahulu dengan namja yang baru dikenalnya ini. Ia memilih untuk diam lalu mengikuti arah pandang namja itu sambil perlahan meneguk soda yang ia beli tadi.

~~~***~~~

“Soo Jin-ah! Siapa namja yang bersamamu tadi??” tanya So Hyun penasaran sambil mendesak-desak posisi duduk Soo Jin.
“WHAT?!! Jinie pergi bersama namja!!?” Joo Hyun berteriak histeris.
“Iya,” jawab Shin Ah sekenanya.
“Kenapa kalian tahu sedangkan aku tidak?! Ini tidak adil!” Joo Hyun melipat kedua tangannya di depan dada lalu memutar tubuhnya−marah.
“Ohh... itu temannya Baek Hyun oppa. Soo...Soo..siapa namanya??”  Soo Jin mencoba mengingat-ingat.
“Soo Jin!” tebak So Hyun asal.
“Ya!! Itu namaku!! Ah.. aku lupa namanya~” Soo Jin melemparkan tubuhnya di atas kasur Shin Ah.
Hening~~ mereka berempat sibuk dengan pikiran masing-masing. Masalah ulangan, remidian, pasangan, keuangan, bahkan masalah pemerintahan ada di otak mereka. Memang hal yang tidak biasa...
“Jinjja!” seru Soo Jin dan langsung bangkit dari tempat berbaringnya.
“Wae? Kau ingat nama namja itu?!” tanya So Hyun antusias.
“Bukan! Ini jauh lebih penting!”
“Apaan sih Jin??” Joo Hyun bertanya malas. Soo Jin menatap Shin Ah dengan mata berbinar.
“Apa?!” tanya Shin Ah galak.
“Aku menginap disini boleh kan???” mata Soo Jin berkedip-kedip. Shin Ah tak bergeming menunggu apa yang akan dikatakan Soo Jin selanjutnya. “Cho Rong eonni kan sedang ada kegiatan kemah di kampusnya, jadi aku malas harus sendiri di apartement itu,” Soo Jin menunjukkan tampang memelasnya.
“Ye. Tapi nanti malam aku mau keluar dengan Baek Hyun oppa. Kau jagalah rumah ini,” jawab Shin Ah sedikit mengejek.
“Nanti kalian berdua bisa datang kesini kan? Atau kita bisa jalan-jalan keluar! Hmm?” tanya Soo Jin excited pada Joo Hyun dan So Hyun.
“Entah, aku tak janji” jawab Joo Hyun cepat.
“Aku juga!!” ucap So Hyun bersemangat.
“Yasudah...aku jalan-jalan sendiri saja,” ucap Soo Jin dan kembali merebahkan dirinya di kasur empuk Shin Ah.

~~~***~~~

Udara dingin menyelimuti kerlap-kerlip kehidupan di kota Seoul. Soo Jin melangkahkan kakinya diatas trotoar. “Kenapa aku begitu ceroboh hingga bisa melupakan dompetku dirumah!” rutuk Soo Jin yang lebih ditujukan pada dinginnya cuaca malam ini.
Kliik!
Bunyi pintu apartement terbuka menyambut kedatangan Soo Jin. Setelah menutup pintu, ia langsung bergegas menyusuri tiap sudut ruangan untuk mencari dompetnya. “Dan parahnya aku lupa dimana aku menaruhnya!” dengus Soo Jin dan ia mulai berpikir.
“Seingatku...dompet itu ada di kantung seragamku, tapi tidak ada! Itu tempat terakhir yang aku ingat,” dengan hati yang tak tenang, Soo Jin melangkahkan kakinya menuju pintu.
Kliiikk!!
Klikk!
Suara dua buah pintu apartement terbuka. Soo Jin terpaku begitu melihat kedepan, begitupun dengan namja di pintu seberang. Mereka masih menatap satu sama lain dengan heran. Bahkan langkah mereka kini berbarengan. Mereka semakin mendekat, hingga sampai di depan pintu apartement masing-masing.
“NEO?!” tanya mereka berbarengan yang lebih seperti seruan. Menyadari itu, mereka berdua saling terdiam dan mata mereka berputar ke segala arah−salah tingkah.
Tatapan Soo Jin tiba-tiba tersangkut pada sebuah benda. ‘Sangat familiar’ pikirnya. Dan namja dihadapan Soo Jin pun menyadari sikap Soo Jin.
“Itu−“
“Ini−“
Lagi-lagi ucap mereka berbarengan. Yang sekali lagi menumbuhkan kecanggungan diantara mereka berdua.

~~~***~~~

“Hmmm...itu apartementmu?” sang namja memulai percakapan diantara mereka berdua. Sebuah kebetulan yang mempertemukan mereka, hingga mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di taman areal apartement.
“Bukan. Aku hanya tinggal disana. Itu apartement eonni-ku,” jawab Soo Jin sambil memasukkan tangannya kedalam saku jaket. Hening kembali menyelimuti, derap langkah mereka beriringan menimbulkan suara gesekan yang mendominasi suasana.
“Dompet ini milikmu kan?” namja itu meraih benda berwarna peach dari saku jaketnya. Soo Jin mengangguk malu−malu akan kecerobohan dirinya sendiri. “Ini. Aku belum membukanya sama sekali.Sang namja menyerahkan dompet itu dan Soo Jin pun meraihnya.
“Gomawo.
“Hmm...sunbae..“ Soo Jin menggantungkan kata-katanya dan menatap namja itu penuh tanya.
“Myung Soo” ucap namja itu−Myung Soo−paham akan maksud Soo Jin.
“Aaa..sunbae baru disini? Aku rasa tak pernah melihat sunbae..”
“Kurasa Baek Hyun sudah memberitahumu, bukan?” Myung Soo menaikkan satu alisnya dan menatap kearah Soo Jin.
“Bukan begitu maksudku. Ini masalah ‘apartement’,” Soo Jin memberi tanda kutip dengan jarinya.
“Aa..jadi begitu.” Myung Soo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Ne. Aku baru saja pindah kemarin dari apartement lamaku.Senyum mengembang di wajahnya.
“Apa tidak ada yang marah jika aku mengajakmu jalan-jalan seperti ini?” Myung Soo mulai mengganti topik.
“Hmm?” Soo Jin mengangkat alisnya tak mengerti.
“Mungkin.. namjachingu-mu, misalnya??” Myung Soo kembali bertanya dengan harap-harap cemas jika besok tiba-tiba ada yang melemparinya sebuah surat kaleng.
Butuh waktu lama untuk menunggu jawaban Soo Jin. Air mukanya berubah. “Ani..” jawabnya lirih. Myung Soo merasakan perubahan suasana disana.
“Ayo kita beli ice cream!” Myung Soo menarik tangan Soo Jin. Ia mencoba untuk menghilangkan suasana berselimut kabut tersebut.
Mungkin malam ini tak seburuk yang Soo Jin pikirkan. Entah kenapa kemarin ia sangat iri dengan chingudeulnya. Ia merasa ini semua tidak adil. Ia yang baru menjalin hubungan dengan Jong Dae seminggu bisa hancur tak berbekas seperti ini. Sedangkan chingudeulnya, hubungan mereka baik-baik saja bahkan mereka menjalin hubungan, jauuuhh sebelum Soo Jin mengenal Jong Dae.
“Hmm!” Myung Soo menyiku Soo Jin. Soo Jin tersontak kaget. Ia sadar tadi ia melamun, tak seharusnya ia memikirkan hal itu lagi. Kini ia mulai menatap kenyataan dan menemukkan Myung Soo disampingnya dengan wajah bingung.
“Ada ice cream di bibirmu.” Myung Soo menunjuk kearah bibir Soo Jin yang berlumuran ice cream. Dengan sembarang Soo Jin mengusap bibir dengan punggung tangannya.
“Masihkah?” tanya Soo Jin pada Myung Soo.
“Hmm..sedikit. Pakai ini saja.” Myung Soo menyerahkan saputangan berwarna hitam miliknya.
“Gomawo.” Soo Jin menerimanya dan langsung melap bibirnya dengan saputangan itu. Dan setelah selesai, Soo Jin menyodorkan saputangan itu pada Myung Soo.
Myung Soo pun menerima saputangan itu. Tapi kemudian ia meraih tangan Soo Jin. “Seharusnya kau juga membersihkan tanganmu,” ujar Myung Soo sambil mengelap punggung tangan Soo Jin yang masih dipenuhi bekas ice cream.
Soo Jin merasakan semburat merah merambat di pipinya. Ia menunduk. Tangan hangat Myung Soo membuatnya semakin salah tingkah.
“Selesai.” Myung Soo menatap gembira kearah tangan Soo Jin. Myung Soo membalikkan tangan Soo Jin dan menaruh saputangan itu ditelapak tangannya.
“Simpanlah. Suatu nanti kau mungkin membutuhkannya.” Myung Soo melipat jari-jari Soo Jin agar dapat mengenggam saputangan itu. Tanpa ia sadari, ia menggenggam tangan Soo Jin dengan erat yang akhirnya membuat Soo Jin dengan terpaksa menarik tangannya. “Mianhaeyo” ucap Myung Soo kaku.
Malam semakin larut, mereka berdua saling memperkenalkan diri mereka masing-masing. Dan mereka memutuskan untuk pulang. Karena Soo Jin menginap di rumah Shin Ah, Myung Soo memaksa untuk mengantarkan Soo Jin.
Sesampainya di depan gerbang rumah Shin Ah, Soo Jin turun dari mobil dengan diikuti Myung Soo. Soo Jin heran kenapa Myung Soo ikut turun dan terjadilah perdebatan diantara mereka.
“Soo Jin!”
“Myung..Soo..?”
Dua suara itu mengagetkan mereka. Sang sumber suara kini tengah berjalan menghampiri mereka berdua.
“Soo Jin, kau disini? Dan..Myung Soo, kau juga...?” ujar Baek Hyun terpotong-potong−masih bingung dengan keadaan di hadapannya.
Tiba-tiba ponsel Baek Hyun berbunyi. “Aku harus segera pulang,” ucapnya lalu menaiki mobilnya dan pergi.
“Sepertinya aku juga harus pulang. Sampai jumpa besok!” pamit Myung Soo sambil melambaikan tangannya pada Soo Jin dan Shin Ah. Lalu mobil sport hitam milik Myung Soo pun hilang dari pandangan mereka berdua.
Soo Jin dan Shin Ah masih berada pada posisi yang sama. “Aku masuk dulu,” pamit Soo Jin pada Shin Ah, entah Shin Ah mendengarnya atau tidak.
Shin Ah mendengar ucapan Soo Jin, tapi ia tak menghiraukannya. Ia masih terpaku dan bingung dengan apa yang terjadi. Ia geram. Kenapa semuanya seolah meninggalkannya sendiri diatas semua kebingungan ini! “Arrghttt!” Shin Ah menghentakkan kakinya lalu menyusul Soo Jin.

~~~***~~~

Teeettt!! Bel istirahat pun berbunyi. Empat sekawan itu−kecuali Soo Jin−segera mengemasi barang-barang yang ada di atas meja masing-masing.
“Ya..kalian mau meninggalkan ku lagi..?” dengan sedih Soo Jin menjatuhkan kepala diatas tangannya yang terlentang di atas mejanya.
“Aniya, Soo Jin-ah~” Shin Ah merayu Soo Jin.
“Lalu?” Soo Jin bertanya masih dengan malas.
“Seperti biasa..kita pergi ke kantin! Aku lapar!” Shin Ah mengelus-ngelus perutnya. “Nado~~” Soo Jin bangkit lalu mengaitkan tangannya dengan tangan Shin Ah.
“Kajja!” teriak Joo Hyun dan So Hyun berbarengan.
“Mau pesan apa?” tanya So Hyun ketika mereka sampai di kantin. “Aku milkshake!” Soo Jin berseru sambil mengangkat tangannya.
“Soda!” “Colla!” So Hyun dan Shin Ah menjawab setelah berpikir sejenak. “Hmm..kalau begitu aku greentea saja.” Joo Hyun akhirnya memutuskan pesanannya setelah melihat wajah garang So Hyun karena harus menunggu lama.
“Yasudah..aku pesankan dulu. Tunggu disini, jangan kemana-mana!” So Hyun menunjukkan wajah mengancam. Soo Jin hanya membentuk ‘OK’ dengan jarinya untuk So Hyun.
“Pesanan datang!!” So Hyun datang dengan membawa tiga buah gelas ditangannya.
“Lhoo..milkshake-ku mana?” Soo Jin memanyunkan bibirnya.
Tuh!So Hyun menggerakkan alisnya kearah belakang. Myung Soo datang dengan membawa dua gelas milkshake dan langsung duduk dihadapan Soo Jin.
“Oppa?!” Soo Jin terkejut hingga hampir bangun dari duduknya.
“Nuguchi?” tanya Joo Hyun pada So Hyun sambil berbisik.
“Itu namja yang kuceritakan kemarin.” So Hyun menjawab dengan bisikan juga. Bisa dibilang sekarang mereka sedang berbisik-bisik.
“Kau lihat? Mereka kelihatan sangat akrab.” Joo Hyun berbisik kembali.
“Meeeka dodok enjadi acar.” So Hyun berbisik dengan mulut penuh berisi roti.
“Mwo?! Jadi dia pacar Soo Jin?!!!” saking terkejutnya, Joo Hyun tak merasa bahwa ia berteriak.
Seluruh kantin kini menatap kearah meja mereka.


_~*To Be Continued*~_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Vignette] Only Hope

Title:  Only Hope Scriptwriter: NanaJji (@nana.novita) Cast(s): Jeon Jungkook [BTS] || Kim Soojin [OC] || Park Yooji [OC] || Kim Yugyeom [GOT7] || Kim Namjoon [BTS] Genre: Romance. Friendship. Hurt. Duration: Vignette Rating: Teen Summary: Salahku yang terlalu berharap padamu

[Oneshot] Brother and Sister Complex

  Title: Brother and Sister Complex Author: Na n aJji (@nana.novita) Length: Oneshot Genre: Romance, family, friendship Main Casts: Kim Myung Soo (INFINITE) || Kim Soo Jin (OC) Rating: PG-15 Summary: Seperti sebuah napza. Berawal dari sebuah kebersamaan, hingga akhirnya membuatnya menjadi candu.

[Vignette] Biscuit

Title: BISCUIT Scriptwriter: NanaJji (@nana.novita) Cast(s): Oh Sehun [EXO] || Kim Soojin [OC] || Kim Jongin [EXO] Genre: Comedy. Friendship. Duration: Vignette Rating: G Summary: Haruskah ia memberitahu Soojin tentang apa yang ingin ia beli? . “ Oppa sungguh ingin membeli itu?” tanya Soojin tak percaya. Sehun hanya dapat mengangguk dengan polos. . . .