Langsung ke konten utama

[Chapter] Love Tragedy Chap.4


Title: Love Tragedy
Author: NanaJji
Length: Chaptered
Genre: Romance, friendship, tragedy (?)
Main Cast:
Kim Myung Soo/L (Infinite) || Kim Soo Jin (OC)
Support Cast:
All INFINITE Members || Ok Taec Yeon (2PM)

Previuos Chap:
1, 2, 3



MYUNG SOO POV
“Oppa, apa..apa oppa…yakin??” tanya Soo Jin setelah kami keluar dari ruangan Taec Yeon hyung. “Kenapa tidak?” tanyaku balik. “Tapi..itu kan…” katanya terputus.
Aku tahu apa yang akan ia katakan. Ya, Big Boss! Itu adalah rentenir yang bermasalah dengan keluarga Min Woo hingga tega membunuh Tuan No dan bahkan sang anak yaitu No Min Woo.
“Tapi aku bukanlah Min Woo mu itu. Aku berbeda dengannya dan jangan pernah samakan aku dengan dia, arra?” kataku sambil menaruh tanganku di pundaknya.
“Dengarkan aku. Semuanya akan baik-baik saja. Tidak perduli seberapa kuat dan besarnya mereka, aku akan tetap melakukannya. Ini adalah tugasku dan dengan ini pula aku dapat membalaskan dendammu” lanjutku yang membuatnya menundukan kepalanya.
“Arraseo” jawabnya lirih.

~~~***~~~

AUTHOR POV
Seorang namja dan yeoja tengah memasuki sebuah ruangan. Tapi keanehan meliputi ruangan tersebut. Sepi…begitu sepi, tak seperti biasanya. Tiba-tiba seorang namja berlari terengah-engah kearah mereka.
“Waeyo?” tanya Sung Jong yang kebingungan dihampiri seperti itu. “Seperti melihat hantu saja” canda Soo Jin yang diikuti tawa Sung Jong dan Soo Jin hanya tersenyum menahan tawa.
“Aniya..myung…myung soo…” kata namja itu terputus-putus yang membuat ekspresi Sung Jong dan Soo Jin berubah 1800, terutama Soo Jin..wajahnya memancarkan kekhawatiran yang sangat dalam, perasaannya kini bercampur aduk. Entah… apa yang ia rasakan sekarang.
“Ada apa hyung?!” akhirnya Sung Jong memecahkan suasana itu. “Sudahlah… kalian ikut saja denganku”

~~~***~~~

BRRRAAAAKKK!!!!
Suara bantingan pintu membuat semua orang yang berada di ruangan itu menoleh kearah sumber suara. Terlihat Soo Jin berada di balik pintu tersebut dengan nafas yang tak teratur dan raut kekhawatiran yang hingga kini masih menghuni wajahnya.
Melihat sosok yang terkulai lemah tak berdaya di atas tempat tidur, Soo Jin terduduk lemah diatas lantai, masih di depan pintu. Kepalanya tertunduk, bulir-bulir air mata mengalir deras.
Meskipun ia mencoba untuk menahan tangisnya, namun tetap air matanya terus mengalir dan iapun mulai terisak.
Orang-orang yang berada di ruangan itu hanya dapat terdiam membisu. Hingga akhirnya Woo Hyun mulai mendekati Soo Jin, mencoba untuk menenangkannya.
“Jinie~~” kata Woo Hyun pelan sambil mengelus punggung Soo Jin yang masih tertunduk tak berdaya.
“A..a..aku su..sudah kata..kan ja..ja..jangan…” belum selesai ia bicara, Woo Hyun dengan segera menarik Soo Jin dalam pelukannya, membiarkan gadis itu tenggelam dalam tangisannya.
“Sudahlah… aku tahu. Tapi, mungkin ini memang takdir yang tak dapat kita hindari” kata Woo Hyun lagi sambil melepaskan pelukannya.
“Lebih baik kita keluar saja” akhirnya Sung Gyu yang diam sedaritadi ikut angkat bicara. Ia bangun dari tempat duduknya, menghampiri Soo Jin dan mencoba mengajaknya untuk ikut bersamanya.
“Ani! Aku akan tetap disini!” Soo Jin yang awalnya tertunduk kini mendongakkan kepalanya dan mengusap air matanya dengan lengannya, sungguh seperti anak kecil. Memang, sikap dingin yang berhasil ia tumbuhkan lenyap begitu saja saat ia bertemu dengan Myung Soo.
‘Kamu pasti bisa! Fighting!’ katanya dalam hati, berharap itu dapat menguatkan dirinya. Kini ia berdiri perlahan. Satu langkah..dua langkah..dan begitupun langkah seterusnya. Ia langkahkan kakinya perlahan menuju sosok itu. Sosok yang berada diatas tempat tidur, diam...seperti patung.
Kini Soo Jin sudah berada tepat di samping tempat tidur itu, ia menarik kursi dan mendudukinya. Dengan wajah pilu ia memegang tangan namja yang terkulai itu, dengan erat..dan semakin erat. 
“Oppa~ katanya oppa berbeda dengan Min Woo oppa, tapi… kalau seperti ini oppa sama saja dengannya” ucap Soo Jin lirih.
“Sebaiknya kita semua yang keluar” bisik Sung Yeol, namun semua yang berada di ruangan itu dapat mendengarnya. Dan akhirnya mereka semua keluar, meninggalkan Soo Jin sendiri berkutat dengan kesedihannya.

~~~***~~~

“Oppa! Aku datang lagi! Dan seterusnya aku akan datang terus! Bahkan aku membawa kabar baik sekarang. Oppa mau tahu??” Soo Jin datang dengan membawa bekal rantangnya dan langsung duduk di kursi sebelah tempat tidur itu.
Ia terus mengoceh, meskipun ia tahu tak akan ada yang menjawabnya. Namja itu, Myung Soo~ masih terkulai lemah di tempat tidurnya. Matanya terpejam tenang, selang-selang infuse masih tertancap di pembuluh darahnya.
Sejak kejadian seminggu lalu, Soo Jin selalu rutin mengunjunginya. Meskipun tak pernah ia mendapatkan sepatah kata ataupun secercah senyuman dari Myung Soo, tapi ia tetap tersenyum sumringah, meski hatinya tak setuju.
“Besok kan hari minggu, jadi aku akan menemani oppa semalaman. Sebenarnya, aku ingin melakukannya setiap hari, tapi apa boleh buat~ aku harus sekolah dan oppadeul juga melarangku. Mereka bilang, mereka akan menjaga oppa selagi aku tidak ada dan aku percaya pada mereka”
“Ya, Jinie! Kau sudah ada disini?” Woo Hyun yang baru datang dari kantin langsung menghampiri Soo Jin. “Kau memang datang pada waktu yang tepat” lanjutnya lagi sambil mengangkat bungkusan yang berisi makanan dengan bangganya.
“Yaahh… tapi aku juga sudah bawa oppa” kini giliran Soo Jin yang mengangkat rantang bawaannya.
“Tenang saja~ masih ada kami!” tiba-tiba dua sosok namja masuk dan memotong pembicaraan mereka sambil mengelus-elus perut masing-masing. Mereka yaitu Sung Yeol dan Dong Woo, dengan wajah jahil mereka langsung saja menuju makanan-makanan itu.
“Aku tidak kehabisan kan??” “Apa masih ada untukku??” kini giliran Sung Jong, Sung Gyu, dan Hoya yang datang.
“Wah,wah, wah! Kalian semua datang tepat waktu!” puji Woo Hyun sambil tersenyum lebar, senyum yang membuat wajahnya terlihat sangat tampan.
“Tentu saja” “Kami mempunyai indera penciuman yang tajam” kata Dong Woo dan Sung Yeol bersamaan. Semuanya tertawa melihat tingkah childish mereka. Kecuali Soo Jin, ia hanya tersenyum berat sambil menoleh kearah Myung Soo, berharap Myung Soo juga bisa tersenyum sepertinya.
“SELAMAT MAKAN!!!!” teriak semuanya dan langsung saja menyantap makanan mereka dengan lahap.
“Oppa, aku.. bolehkah aku menginap disini?” Soo Jin menghentikan kegiatan makannya lalu menatap kearah oppadeulnya yang tengah asik berkutit dengan makanan mereka masing-masing.
Tetapi setelah mendengarkan pertanyaan Soo Jin, mereka semua terdiam dan balik menoleh kearah Soo Jin. “Tapi kau kan harus sekolah, Nona manis???” Woo Hyun akhirnya membuka pembicaraan.
“Tapi kan besok libur oppa~” jawab Soo Jin dengan memasang aegyo nya.
“Keunde…” kata Sung Gyu terputus.
“Jebal oppa, jebal~~ aku ingin menemani Myungie oppa…” Soo Jin kini menundukan kepalanya. Ia mencoba menahan air matanya yang entah kenapa ingin sekali keluar pada saat yang tidak tepat ini.
Sung Gyu menatap Soo Jin dengan iba. Meskipun belum ada satu tahun ia mengenalnya, tapi ia merasa sangat dekat bahkan ia sudah menganggap Soo Jin sebagai dongsaengnya. Kini pikirannya melayang, mencoba menelusuri kejadian seminggu yang lalu….
*_FlashBack_*
Aku kini sedang berada di ruanganku seperti hari-hari biasanya. Disini bersama dengan 4 orang hoobaeku, yaitu Woo Hyun, Dong Woo, Sung Yeol, dan Hoya. Yaah~ ini memang tidak lengkap. Sung Jong dan Soo Jin sedang menyamar sebagai murid pindahan dan Myung Soo,, dia dan Taec Yeon hyung sedang menjalankan misi pentingnya.
Keunyeoreul jikyeora nari-jji motha-ge~~~
Handphoneku berbunyi. Ada telephone! “Yeoboseo??” jawabku begitu menekan tombol answer di handphoneku.
“Ya! Sung Gyu-ah~ cepat datang kemari! Kami butuh bantuanmu!!!”
Nuuuttt… nuuuutt!!!!!
Tiba-tiba sambungannya terputus! ‘Ada apa dengan Taec Yeon hyung?? Apa sesuatu telah terjadi?’ perasaanku mulai gelisah.
“Aku pergi” kataku langsung saja mengambil kunci mobil dan pergi. Mereka terlihat sangat bingung, tak terkecuali aku. Aku tidak tahu apa yang terjadi!!
Sesampainya di tujuan….
Darah berlumuran dimana-mana, sebuah mobil terbakar disana, asapnya yang tebal menghalangi pemandanganku. Kudengar suara sirine ambulance datang, tanpa basa-basi lagi aku berlari mengikuti suara itu.
Kutajamkan penglihatanku yang membuat mataku kini mungkin tak terlihat, hanya satu garis. Kulihat Taec Yeon hyung sedang membopong seseorang masuk ke ambulance itu.
“Hyung!”panggilku sambil melambaikkan tangan kearah Taec Yeon hyung. Tapi yang dipanggil hanya memberikan isyarat agar aku mengikutinya. Aku langsung berlari menuju mobilku dan mengikuti ambulance itu.

~~~***~~~

“Hyung!” panggilku lagi setelah melihat Taec Yeon hyung berdiri disebuah ruangan. Tanpa ragu aku langsung menghampirinya. Terlihat Taec Yeon hyung hanya menunduk dengan wajah penuh kegelisahan.
Sepertinya aku tahu apa yang terjadi. Kubaca plank yang ada di atas ruangan tersebut ‘ICU’ itulah satu-satunya tulisan yang ada disana. Kutatap kedalam ruangan itu, Myung Soo! Dia..dia lah orang yang menghuni ruangan itu sekarang, dia terkulai tak berdaya.
“Terjadi pertarungan sengit yang menyebabkan ia menjadi korban” tiba-tiba suara Taec Yeon hyung mengagetkanku. Kini ia berada di sampingku dengan posisi yang sama.
“Tapi tenang saja~ penjahat itu sudah berhasil ku tangkap. Tapi sebelum itu ia sudah melepas pelatuk pistolnya kearah Myung Soo” lanjutnya lagi. Aku tak tahu bagaimana ekspresinya sekarang, karena aku masih tetap memandang kearah Myung Soo yang jauh di dalam sana.
“Lalu… bagaimana keadaannya?” pertanyaan itu dengan lanjangnya keluar dari mulutku.
“Kata dokter, ia mengalami pendarahan yang cukup besar, tapi untung saja itu dapat ditanggulangi”
Baru saja aku ingin menghela nafas lega, Taec Yeon hyung melanjutkan perkataannya. “Tetapi karena pendarahan itu, ia harus mengalami koma. Dan kini, ia sedang mengalami masa kritis”
Deg! Kritis… kata-kata itu sungguh menyeramkan. Sebagai yang tertua diantara kita bertujuh, aku sudah menganggap dirikulah yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada dongsaengku ini, meskipun sebenarnya masih ada Taec Yeon hyung, tetapi Taec Yeon hyung terlalu sibuk oleh urusannya, meski ia tak pernah mengakuinya.
“Lalu.. bagaimana dengan Soo Jin?” ragu-ragu aku menanyakan hal itu. “Entahlah, tapi aku sudah suruh orang untuk mengantarkannya kesini”
*_End Of FlashBack_*

~~~***~~~

SOO JIN POV
Dua minggu… sudah dua minggu Myung Soo oppa terbaring disana. “Oppa~ apa oppa tidak capek? Hanya diam seperti itu dan tak bergerak sedikitpun, apa oppa betah? Aku saja yang tidak bicara semenit saja, rasanya ingin mati. Oppa tidak ingin mati kan? Meskipun oppa ingin,, tapi jangan! Oppa tidak boleh meninggalkanku!”
“Tidak boleh! Tidak… boleh…” rasanya aku ingin menangis sekarang juga. Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya! Sepertinya hanya itu yang bisa kulakukan sekarang. Aku bukanlah siapa-siapa, aku bukanlah jin yang bisa mengabulkan setiap permintaan, aku juga bukan dokter yang bisa menyembuhkan oppa. Aku bukan siapa-siapa, aku hanya manusia biasa!
Cinta! Perasaan ini..dua kali kurasakan dan dua kali telah menyakitkanku. Pertama Min Woo oppa dan kedua kau! Oppa tahu, bahkan lebih tahu dari yang lain tentang perasaanku. Tapi aku tak tahu, apakah oppa tahu tentang perasaanku padamu??
Aku juga tak tahu tentang perasaan oppa padaku. Aku tak dapat menahannya lagi, kutundukkan kepalaku disamping tempat tidur Myung Soo oppa. Rasanya air mataku sudah kering sehingga tak bisa keluar lagi. Aku hanya terdiam, terdiam hingga terbawa dalam tidur.

~~~***~~~

“Jinie~ Soo Jinie.. Kim Soo Jin… bangunlah” sebuah suara membangunkanku dari tidur. “Hhmmm…” kataku sambil mengusap-usap wajahku. “Kenapa tidak istirahat dirumah saja, hmm?” kini aku sudah mendongakkan kepalaku, dengan jelas kulihat Sung Jong oppa sedang berdiri disampingku dan melemparkan senyum khasnya kearahku.
“Kau khan sudah beberapa hari tidak pulang. Setidaknya kau harus keluar dari ruangan menyeramkan ini! Ayo kita keluar beli ice cream!!” belum aku menjawab pertanyaan Sung Jong oppa dia sudah menarikku keluar ruangan.
“Kau tunggu disini sebentar, aku beli ice cream dulu, arra??” kata Sung Jong oppa sebelum menghilang dari pandanganku. Kini aku sedang berada di taman rumah sakit, aku duduk di bangku taman yang menurutku posisinya sangat strategis.
Bangku taman yang menghadap kearah taman bunga yang ditengahnya terdapat air mancur, indah…sangaaat indah…. Ditambah lagi dengan keberadaan pasien-pasien rumah sakit ini yang sedang bersenda gurau, melupakan segala penyakit yang bersarang didirinya. Tersenyum bahagia, tertawa dengan tulus, sangat indah! Cantik!
Mataku kini tertuju pada sebuah bangku taman yang tepat berhadapan denganku. Disana terduduk manis seorang nenek dan kakek yang sangat bahagia. Sang kakek dengan tulusnya memberikan bunga kepada sang nenek. Sangat romantis! Aku jadi iri. Keadaannya 1800 denganku. Tanpa kusadari sebulir air mata jatuh di pipiku, tapi kubiarkan saja.
“Pakai ini” sebuah suara membuatku mendongakkan kepala. Melihat sosok yang ada dihadapkanku sekarang, aku langsung membenahkan baju, rambut, dan wajahku yang menurutku terlihat sangat bernatakkan karena sudah seminggu ini aku tidak pulang ke apartementku.
“Oppa…” panggilku lirih. Myung Soo oppa kini berada di depanku dengan menggunakan kursi roda. Aku menatapnya penuh pilu, meskipun begitu dia tetap tersenyum tulus padaku.
“Jangan melihatku seperti itu” jawabnya dan mencoba duduk di sampingku. Akupun membantunya untuk berdiri dari kursi roda dan mendudukannya di sampingku.
“Sudahlah, aku merasa risih ditatap seperti itu” katanya setelah beberapa lama aku menatapnya penuh rasa tak percaya.
“Aniya, aku hanya ingin menatap wajah oppa lebih lama saja” rasa sedih kembali meliputiku, kutundukkan wajahku dan tetap mengontrol nafasku agar tak terlihat jelas olehnya.
“Jinie~~~”
“Hhmmm?” kudongakka kepalaku agar dapat menghadap wajahnya.
“Saranghae, jeongmal saranghaeyo”
“Aah oppa~ leluconmu tidak lucu sama sekali” aku tetap menahan perasaanku, meskipun air mataku ingin sekali keluar.
“Itu bukan lelucon, aku serius. Kim Soo Jin, I love you!”
Aku masih tak percaya dengan apa yang Myung Soo oppa katakan, apakah ini nyata? Kucubit perlahan tanganku, dan ternyata ini nyata!
“Jinie~” aku terkaget mendengar suara Myung Soo oppa, sepertinya aku sudah terlalu lama diam.
“Sepertinya aku salah mengenai perasaanmu..jadi lupakanlah” kata Myung Soo oppa dan memalingkan wajahnya kearah lain.
“Saranghae oppa, nado saranghae!” Myung Soo oppa langsung mengarahkan pandangannya padaku, dan memasang ekpresi wajah seakan berkata ‘benarkah-itu?’
Akupun hanya tersenyum lebar kearahnya yang menandakan bahwa semua itu benar. Myung Soo oppa langsung mendorongku dalam dekapannya.
“Jinie… bogoshippoyo~”
“Nado…”


~*`*`FIN`*`*~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Vignette] Only Hope

Title:  Only Hope Scriptwriter: NanaJji (@nana.novita) Cast(s): Jeon Jungkook [BTS] || Kim Soojin [OC] || Park Yooji [OC] || Kim Yugyeom [GOT7] || Kim Namjoon [BTS] Genre: Romance. Friendship. Hurt. Duration: Vignette Rating: Teen Summary: Salahku yang terlalu berharap padamu

[Oneshot] Brother and Sister Complex

  Title: Brother and Sister Complex Author: Na n aJji (@nana.novita) Length: Oneshot Genre: Romance, family, friendship Main Casts: Kim Myung Soo (INFINITE) || Kim Soo Jin (OC) Rating: PG-15 Summary: Seperti sebuah napza. Berawal dari sebuah kebersamaan, hingga akhirnya membuatnya menjadi candu.

[Vignette] Biscuit

Title: BISCUIT Scriptwriter: NanaJji (@nana.novita) Cast(s): Oh Sehun [EXO] || Kim Soojin [OC] || Kim Jongin [EXO] Genre: Comedy. Friendship. Duration: Vignette Rating: G Summary: Haruskah ia memberitahu Soojin tentang apa yang ingin ia beli? . “ Oppa sungguh ingin membeli itu?” tanya Soojin tak percaya. Sehun hanya dapat mengangguk dengan polos. . . .