Langsung ke konten utama

[Chapter] Love Tragedy Epilog




Title: Love Tragedy
Author: NanaJji
Length: Chaptered
Genre: Romance, friendship, tragedy (?)
Main Cast:
Kim Myung Soo/L (Infinite) || Kim Soo Jin (OC)
Support Cast:
All INFINITE Members || Ok Taec Yeon (2PM)

A/N:
karena kata temen author ini cerita agak menggantung,, jadi author buatkan epilognya,,yeyeyey!!!
tapi masih aneh aneh aja hhehehe
check this out!!!

Previous Chap:
1, 2, 3, 4



KKKRIIING!!!
Bunyi lonceng terdengar ketika seorang yeoja membuka pintu cafe tersebut. “Annyeonghaseyo~” sapanya  pada semua pegawai cafe yang ada disana.
“Biar ku tebak! Pasti kau mencari Myung Soo kan?” tebak Woo Hyun. Sang yeoja−Soo Jin−hanya tersenyum menjawabnya.
“Hei, hyung. Kau menanyakan hal yang sudah pasti jawabannya. Tak mungkinkan Soo Jin mencari Dong Woo hyung,” canda si choding Sung Yeol yang langsung mendapat jitakan indah dari tangan Dong Woo.
“Kita tunggu saja, pasti suatu hari nanti Soo Jin akan mencariku.Tawa meledak di ruangan itu mendengar pernyataan Dong Woo. Yang ditertawakan hanya bisa menekuk wajahnya.
“Hhhmmm...Apa Myung Soo oppa ada disini?” Pertanyaan Soo Jin memecah tawa diruangan itu. Kini semuanya mengalihkan perhatiannya kearah Soo Jin.
“Sepertinya tadi Myung Soo hyung datang dan langsung menuju ke atas,” ucap Sung Jong sambil mengingt-ingat.
“Ah, jinjja?! Aku tidak melihatnya..” Woo Hyun menggaruk-garuk tengkuknya bingung. “Dia kan memang seperti makhluk invisible, hyung,” ucap Hoya mengejek.
“Yasudah, biar kulihat ke atas saja. Annyeong!” Soo Jin melambaikan tangannya dan yang lainnya pun membalas lambaian tangan Soo Jin dengan senyum.

~~~***~~~

“Oppa!!” panggil Soo Jin riang ketika melihat orang yang dicari sedang duduk di sebuah bangku di lantai atas cafe ini.
Tempat ini sangat indah. Dengan konsep cafe outdoor, terlihat deretan gedung-gedung yang menyelimuti kota Seoul. Ditambah dengan beberapa tanaman hias dan lantai kayu yang menciptakan kesan asri di tempat ini.
Soo Jin pun duduk di sebelah Myung Soo. “Sudah lama menunggu?” tanya Soo Jin setelah mendapat posisi yang nyaman untuknya duduk.
“Ani, aku baru saja sampai,” jawab Myung Soo dengan senyum yang tak lepas sedaritadi ketika melihat Soo Jin.
“Pemandangan disini sangat indah,” ucap Soo Jin tanpa menoleh kearah Myung Soo dan tetap terfokus pada objek di hadapannya.
“Ne. Sangat indah...,” jawab Myung Soo sambil mengikuti arah pandangan Soo Jin. “Tapi...aku rindu suasana di markas...,” ucap Myung Soo lemah, hampir tak terdengar, namun Soo Jin masih dapat mendengarnya.
“Ne, aku juga.
‘Aku tidak akan pernah melupakan tempat itu. Tempat dimana kita saling mengenal satu sama lain,ucap Soo Jin dalam hati.
Ya, kini tempat yang mereka sebut sebagai ‘markas’ itu sudah tidak ada. Sejak kejadian penangkapan rentenir terbesar di Korea−Big Boss−organisasi detektif  itu telah resmi dibubarkan. Entah karena alasan apa. Yang pasti kini sang pemimpin detektif−Taec Yeon−sudah diangkat sebagai inspektur di kepolisian karena jasa dan bakat yang dimilikinya. Dan Sung Gyu sebagai yang tertua diantara detektif itu kini telah diangkat sebagai asisten inspektur, menemani Taec Yeon. Dan yang lainnya kini kembali hidup seperti orang biasa. Sebagian ada yang melanjutkan kuliah, ada juga yang kuliah sambil bekerja di cafe milik Taec Yeon ini, dan ada pula yang kuliah dan melanjutkan bisnis keluarga mereka, seperti Myung Soo.
Namun, meski kini mereka semua bukan dalam satu organisasi lagi, mereka sering sekali datang dan berkumpul di cafe ini. Menjalani kehidupan sebagai orang biasa memang lebih nyaman dibandingkan hidup namun tak hidup, menyamar sebagai orang lain dan selalu hidup dihantui oleh maut yang kapan saja dapat menyerang mereka.
“Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat,” ucap Myung Soo memecah keheningan diantara mereka berdua.
“Odiga?” Soo Jin menoleh kearah Myung Soo yang kini telah berdiri dari posisi duduknya. Tanpa menjawab Myung Soo langsung menarik tangan Soo Jin untuk mengikutinya.

~~~***~~~

“Oppa, sebenarnya kita mau kemana?” tanya Soo Jin penasaran, karena sedaritadi Myung Soo tak pernah menyinggung masalah tempat tujuan mereka pergi sekarang.
“Aku yakin kau tak’kan menyesal mengikutiku,” ucap Myung Soo santai dan menarik ujung bibirnya keatas membentuk sebuah senyuman yang sangat manis.
“Aku percaya padamu, oppa,” ucap Soo Jin akhirnya. Ia memutuskan untuk tak bertanya lebih jauh lagi tentang tujuan mereka sekarang.

~~~***~~~

“Hati-hati Soo Jin-ah,” ucap Myung Soo ketika mereka berdua tengah menapaki jalan setapak menuju sebuah puncak bukit.
Myung Soo menggenggam erat tangan Soo Jin. Ia tak ingin melepaskannya, ia tak rela meninggalkan Soo Jin berjalan sendiri di daerah berbahaya seperti ini.
“Oppa, aku tak bisa menaikinya,” keluh Soo Jin saat berusaha menaiki sebuah tanjakan terakhir menuju puncak bukit. Myung Soo semakin erat memegang tangan Soo Jin. “Kau pasti bisa, oppa akan membantumu, arraseo?”
Hana, dul, set!
Myung Soo menarik tangan Soo Jin dengan sangat kuat hingga akhirnya Soo Jin sudah berada di puncak bukit. Namun mereka tak dapat menjaga keseimbangan hingga akhirnya mereka berdua terjatuh.
DDUUKK!
Kini tubuh Soo Jin menindih Myung Soo. “Oppa! Gwenchana?” tanya Soo Jin khawatir karena melihat mata Myung Soo yang tertutup.
“Oppa! Ireona!!” Dengan panik Soo Jin membangunkan Myung Soo dan menggoncang-goncangkan tubuhnya. Namun Myung Soo belum juga sadar.
“Oppa~ irreona...” ucap Soo Jin lirih. Matanya kini berkaca-kaca dan sebulir kristal pun berhasil mengalir di wajahnya.
Soo Jin menundukan kepalanya. Saat itu juga bulir-bulir kristal lain mulai membuat aliran sungai kecil di pipinya. Ia pun mulai terisak.
“Ya! Kenapa kau menangis, heh? Nan gwenchanayo.” Myung Soo terbangun karena mendengar isakan Soo Jin. Soo Jin tak menjawab, ia masih tenggelam dengan isak tangisnya.
Myung Soo yang tak tega melihat yeoja-nya menangis seperti itu langsung mendekap Soo Jin dan membiarkannya terisak dalam pelukan Myung Soo. “Mianhae, jeongmal mianhaeyo... aku tak tahu jika akhirnya akan menjadi seperti ini. Tadi aku hanya bercanda. Uljima..Soo Jin-ah,” ucap Myung Soo lalu, mencoba menenangkan Soo Jin.
Soo Jin mengusap-usap air matanya sembarangan lalu memukul-mukul dada bidang Myung Soo. “Napeun namja!!” ucapnya yang diiringi kekehan dari Myung Soo.
Myung Soo mengangkat dagu Soo Jin. Soo Jin pun mendongak menatap wajah Myung Soo. Tangan Myung Soo menyentuh lembut wajah Soo Jin, menyibakkan anak-anak rambut di wajah Soo Jin lalu perlahan mengusap sisa-sisa air mata di wajah cantik itu.
Kini Myung Soo dapat melihat dengan jelas wajah yeojachingu-nya. Mereka saling menatap mata satu sama lain. Menatap lebih dalam seakan dengan itu saja mereka bisa berkomunikasi dan mengerti perasaan satu sama lain.
Tak mau terbius lama pada mata indah Soo Jin, Myung Soo langsung mengalihkannya dengan mengacak rambut Soo Jin lembut. Soo Jin hanya megerucutkan bibirnya sambil membenahi rambut yang diacak Myung Soo.
“Soo Jin-ah!
“Ne?”
“Tutup matamu.” Soo Jin hanya mengangkat satu alisnya, tanda ia tak mengerti.
“Tutup saja matamu,” ucap Myung Soo meyakinkan. Dan Soo Jin pun menutup mata.
Perlahan Myung Soo menuntun Soo Jin untuk berdiri lalu menuntunnya kesuatu tempat. “Jangan mengintip ya…,” ucap Myung Soo ditelinga Soo Jin.
“Aku kan tidak curang seperti oppa.
“Sekarang buka matamu,” ucap Myung Soo setelah mereka sampai di tempat tujuan.
“TADDAAA!” seru Myung Soo ketika Soo Jin sudah membuka matanya. Soo Jin hanya bisa terpaku melihat apa yang ada di hadapannya.
Pemandangan kota Seoul yang diselimuti langit senja dan ditemani matahari yang sebentar lagi menuju peraduannya. Sangat indah. Mungkin kata indah saja tak cukup untuk mengungkapkannya.
“Ini belum seberapa, masih ada yang lain,” ucap Myung Soo penuh kebahagiaan melihat ekspresi takjub di wajah Soo Jin. Soo Jin yang kaget mendengar ucapan Myung Soo menatap Myung Soo dengan wajah penuh tanya.
“Hana..Dul....Set!” hitung Myung Soo dan seketika saat itu juga ribuan cahaya kelap-kelip mengelilingi mereka berdua. Kunang-kunang itu berterbangan kesana kemari menunjukkan keelokkannya.
“Oppa! Darimana oppa dapat ini semua?!” tanya Soo Jin penuh semangat.
“Apa kau juga mau memberikan kejutan seperti ini untukku?” goda Myung Soo.
“Tentu saja tidak. Aku bisa membuat kejutan yang lebih bagus dari ini,” ucap Soo Jin dengan bangganya.
“Oh ya? Coba buktikan,” tantang Myung Soo.
“Ok. Sekarang tutup mata oppa.” Myung Soo pun menutup matanya sesuai perintah Soo Jin.
Chu~~
Myung Soo membuka matanya perlahan. Ia pun menyentuh pipinya yang dikecup oleh yeoja-nya itu. Senyumnya pun mengembang ketika dilihatnya Soo Jin sedang tersenyum tulus kearahnya.
Myung Soo menarik Soo Jin kembali dalam pelukannya. “Saranghae~” bisiknya ditelinga Soo Jin.
“Geuraeyo?”
PLETAK!
Sebuah jitakan mendarat mulus di dahinya. “Appo~” ringis Soo Jin sambil mengelus-elus dahinya yang sakit.
“Jinjja? Kurasa itu tak seberapa sakit dibandingkan rasa sakit karena diragukan oleh yeojachingunya sendiri.” Myung Soo hanya terkekeh melihat Soo Jin kesakitan.
“Aa~ oppa tahu kan kalau aku hanya bercanda? Sakit tau!” Kembali Soo Jin mengelus-elus dahinya. Myung Soo hanya tersenyum menatap Soo Jin.
 Chu~~
Myung Soo melepaskan kecupannya di dahi Soo Jin. “Bagaimana? Apa masih sakit?” goda Myung Soo. Soo Jin tak menjawab, ia hanya tertunduk malu dan menggerak-gerakkan kakinya.
“Hahaha!!!” tawa Myung Soo sambil mengacak-acak rambut Soo Jin.
“Oppa!” Soo Jin mendongak namun tak seorang pun yang ia temui. Ia memutar-mutar kepalanya mencari sosok itu.
“Aku disini!” Myung Soo berteriak dari bawah pohon yang berada tak jauh dari Soo Jin. “Kalau bisa kejar aku~” Kini ia malah merong kearah Soo Jin. Mereka akhirnya berlari saling mengejar satu sama lain.
“Oppa~ aku lelah...,” keluh Soo Jin setelah lama berlari mengejar Myung Soo. Myung Soo kini menghampiri Soo Jin yang tengah memegangi lututnya dan nafasnya terengah-engah.
Myung Soo menarik ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman yang sangat manis.
“SOO JIN-AH~ NAN JEONGMAL SARANGHAE!!!” teriak Myung Soo di atas bukit. Soo Jin yang mendengarnya kemudian berdiri.
“MYUNG SOO OPPA~ NADO SARANGHAE!!!!”
Mereka saling menatap satu sama lain lalu tertawa. Entah apa yang mereka tertawakan. Yang pasti hari ini mereka merasa sangat bahagia. Melupakan hal-hal pahit sebelumnya dan memulai hidup yang baru dengan kebahagiaan.

~*`*`KKEUT!!`*`*~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Vignette] Only Hope

Title:  Only Hope Scriptwriter: NanaJji (@nana.novita) Cast(s): Jeon Jungkook [BTS] || Kim Soojin [OC] || Park Yooji [OC] || Kim Yugyeom [GOT7] || Kim Namjoon [BTS] Genre: Romance. Friendship. Hurt. Duration: Vignette Rating: Teen Summary: Salahku yang terlalu berharap padamu

[Oneshot] Brother and Sister Complex

  Title: Brother and Sister Complex Author: Na n aJji (@nana.novita) Length: Oneshot Genre: Romance, family, friendship Main Casts: Kim Myung Soo (INFINITE) || Kim Soo Jin (OC) Rating: PG-15 Summary: Seperti sebuah napza. Berawal dari sebuah kebersamaan, hingga akhirnya membuatnya menjadi candu.

[Vignette] Biscuit

Title: BISCUIT Scriptwriter: NanaJji (@nana.novita) Cast(s): Oh Sehun [EXO] || Kim Soojin [OC] || Kim Jongin [EXO] Genre: Comedy. Friendship. Duration: Vignette Rating: G Summary: Haruskah ia memberitahu Soojin tentang apa yang ingin ia beli? . “ Oppa sungguh ingin membeli itu?” tanya Soojin tak percaya. Sehun hanya dapat mengangguk dengan polos. . . .