Menuju Hari yang Baru
.
.
Aku hanya
berharap
agar semua
keterpurukan ini segera berakhir
.
.
.
Hari ini, dimana langit di hiasi oleh ribuan cahaya
berpendar warna-warni, aku sendiri menikmati sunyi di dalam kamarku. Di temani
gemerisik hujan yang turun tepat di tengah malam, serta dengungan nyamuk yang
tak di undang.
Terkadang kantuk menghinggap, namun netra ini harus
tetap terjaga. Tak peduli dengan lingkar hitam yang akan muncul keesokkan
harinya, aku tetap membuka mata.
Perlahan gemerisik hujan menghilang, pun dengan
binar-binar di langit yang semakin jarang seiring dengan suara dentuman yang
meredam entah kemana. Lilin di hadapanku pun mau tak mau ikut lesap bersama
udara yang begitu kejam hingga membuatku menggigil tak karuan. Kadang aku
merasa kepanasan seakan segala cairan di tubuhku mengering. Sesak yang
menyerangku tiba-tiba akibat kepulan asap tebal yang orang-orang itu hasilkan.
Mereka bersenang-senang. Selalu. Tak pernah ada yang
peduli eksistensiku di setiap hari mereka. Hanya secuil, pengaruhnya pun tak
seberapa bagiku. Lalu bagaimana aku harus melanjutkan hidup?
Tanpa kasih sayang, tanpa perlakuan yang memang
selayaknya aku dapat atas segala yang telah ku berikan pada mereka. Ini seperti
sebuah pengkhianatan. Mereka memanfaatkanku tanpa tahu balas budi.
Kini umurku sudah bertambah. Semakin tua dan semakin
renta.
Tapi mereka−para manusia−tak pernah tahu bahwa
aku−bumi mereka−merupakan hal terpenting yang ada di dalam hidup ini.
Bukan harta, takhta, dan sukacita hidup semata. Tapi
bagaimana mereka dan aku bisa hidup berdampingan dalam kebahagiaan lahir dan
batin.
Dan agaknya, mereka sudah melupakan semua itu.
.
.
.
END
A/N:
haihaihaiaiiiiiii Happy New Year 2016!!
jadi ini sedikit renungan di malam tahun baru ini ya chinguuu, hope you all love it :*
Komentar
Posting Komentar